Aha....tanda-tanda bulan suci ramadan ternyata bukan dari munculnya hilal. Pertama kali, tanda-tanda datangnya bulan ramadan bisa ditelisik ketika muncul geliat musiman dari polisi yang unjuk gigi merazia minuman keras (miras), gepeng, gelandangan, dedek-dedek seksi di tempat karaoke dan tempat pijat. Biar enggak mengganggu ibadah, katanya.
Selanjutnya, tanda-tanda itu muncul ketika broadcast di BlackBerry Messanger (BBM) Anda sudah mulai 'thang-thung' saling bertabrakan.
"Maaf lahir batin atas salah dan khilaf untuk semuanya. Marhaban ya Ramadan!"
Beranda update status di BBM mulai serempak bertuliskan "Marhaban ya Ramadan!", "Hmmm, indahnya bulan Ramadan!", "Alhamdulillah, masih diberi kesempatan bertemu Ramadan, semoga berkah,". Ada juga yang menulis status: "Tarawih dulu ah biar ganteng!" (Lha po masjid ki mbok anggep salon?) #bedhebah
Pun demikian, tanda-tanda lain yang cukup bisa dijadikan petunjuk untuk mengetahui datangnya bulan ramadan adalah munculnya band-band alay yang kompak bikin lagu religi. Video klipnya berbaju koko dan telapak tangan menengadah seperti hendak melobi tuhan. Para artis cewek mendadak ngislam dengan jilbabnya di layar televisi. Oh...
Saat itulah, saya yakin bahwa republik ini tengah memasuki bulan suci ramadan. Jadi, tak perlu gelisah menunggu bulan sabit muda pertama setelah dilihat melalui konjungsi alias ijtimak para ulama, untuk mengetahui nongolnya bulan baru pada arah dekat matahari terbenam yang menjadi acuan permulaan bulan dalam kalender Islam, diumumkan. Apalagi menggubris pengumuman versi NU atau Muhammadiyah, oh terlalu tradisional.
Tapi begitulah, bulan ramadan memang asyik. Bulan di mana umat Islam berbahagia (kembali) menjernihkan pikiran dan hati. Memahami hakikat manusia yang terlahir dalam keadaan suci, dan di bulan ramadan lah (konon) dosa-dosa kembali diberangus lagi. Setan-setan dikecrek dan dikurung di dalam kerangkeng malaikat. Anak-anak berwajah ceria. Mereka larut dalam kebahagiaan menjalani ibadah di bulan suci (meski terkadang hanya simulasi puasa setengah hari).
Bulan ramadan memang bulan penuh hikmah. Bulan milik orang-orang bahagia yang pamer menu buka puasa di DP BlackBerry Messanger. Bulan milik orang-orang yang bikin spanduk "Hormatilah Orang Puasa!", Bulan milik penjual mercon dan kembang api. Bulan milik copet di stasiun kereta api, terminal, angkot dan pasar tradisional. Bukankah mereka berbahagia bersama di bulan yang sama?
"Kolak pisang nikmat bgt. Buka bersama with my lop...," tulis status BBM teman.
Begitulah kira-kira gambaran kebahagiaan orang puasa. Begitupun saya, mendadak alias tiba-tiba, saya tak mampu menghentikan senyum bahagia saat membaca status teman yang lain:
"Juice Congyang Temani Buka Puasa Pertama."
Saya menangkap humor anti mainstream. Ada kesan, ia berusaha membuat status perlawanan setelah muak melihat lelucon dari golongan pengikut narsisme beragama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar