Kreator musik memang memiliki corak dan warna berbeda-beda. Namun untuk memunculkan karakteristik yang kuat terhadap hasil karya seni musik bukanlah hal mudah.
Dalam kaca mata saya selaku pengamat sekaligus pemusik (yang tidak terkenal hehe), selama 2015 saja ada ratusan, bahkan mungkin tembus ribuan karya musik baru di Indonesia. Baik band yang (konon) bertaraf nasional, maupun band-band indie yang lahir mandiri di setiap perkotaan, subur bak tumbuhnya jamur.
Namun bukan berarti semua musik yang lahir tersebut tidak berkualitas. Berdasarkan penelusuran yang sering saya lakukan melalui YouTube, tak jarang saya menemukan musisi-musisi indie di Indonesia yang berbakat, hebat dan memiliki daya tarik luar biasa. Namun band-band yang hanya Asbun (asal bunyi, Red) pun tak kalah luar biasa banyaknya.
Barangkali saja mereka sudah cukup puas bisa meluapkan emosi melalui lagu-lagu karyanya. Yang penting menjadi karya seni musik meski asal bunyi. Sehingga tak sempat memikirkan bagaimana berupaya menciptakan lagu yang sedikit berkualitas, berisi, berkarakter, unik dan kreatif. Wah berat banget kwkwk....
Kebanyakan hasil karya seni musik yang lahir dari tangan para musisi merupakan musik mainstream, alias musik normal dan biasa-biasa saja. Artinya jarang ada musik yang memiliki kejutan-kejutan baru, apalagi mengarah ke istimewa. Rata-rata, para pemusik kita terjebak dalam arus utama (mainstream). Mereka lebih cenderung menirukan musik yang pernah dilihat atau musik yang dijadikan acuan. Bukan terinspirasi, kemudian membuat karya musik "tandingan" yang berbeda dan lebih kreatif.
Nah, dalam kesempatan ini, saya terlintas untuk menulis dan membagikan tips atau cara bagaimana menggubah sebuah karya seni musik yang "anti mainstream". Musik yang (berusaha) unik, musik yang bergerak, musik yang berinovasi, berkarakter dan musik yang bernyawa. Tentu, musik yang berbeda dari musik-musik sebelumnya.
Inilah tips-tips yang harus Anda lakukan:
1) Eksperimen
Eksperimen bisa menjadi kunci untuk melahirkan hal-hal baru tentang karya musik Anda. Jika seorang komposer ataupun musisi terus mengasah keberanian dengan cara melakukan eksperimen, maka yang terbentuk adalah inovasi-inovasi baru. Memang tidak mudah, namun setidaknya ada keberanian mencoba temuan-temuan ide baru. Setelah memastikan menemukan temuan unsur tersebut dan bisa dimasukkan ke dalam musik Anda, silakan patenkan agar menjadi ciri khas musik garapan band Anda. Ingat, kebiasaan yang dilakukan berulang-ulang akan membentuk karakter.
Contoh Eksperimen: misalnya Anda menemukan ide, dan terinspirasi saat mendengarkan bit musik tradisional jaran kepang. Lalu Anda tertarik, kemudian mengadopsi, mengolah menggunakan pola bit atau ketukan jaran kepang tersebut ke dalam permainan drum. Maka bit drum lagu barumu itu bakal berbeda dengan karya sebelumnya. Temuan.
Telinga pendengar cenderung asing saat mendengarkan bit jaran kepang tersebut, melalui inovasi, modifikasi permainan drum. Bahkan orang Jawa sendiri asing dengan bit jarang kepang. Nah, orang barat saja saya yakin tidak mengenal bit itu. Orang mainstream (musisi jadul) akan cenderung meniru musik barat. Sebaliknya, kalau anti mainstream, maka perkenalkanlah kekayaan musik tradisi di sekitarmu melalui karya musik dengan corak kreativitas kekinianmu.
2) Kontradiktif
Masukkan unsur kontradiktif ke dalam arransemen musikmu. Kontradiktif yang dimaksud adalah memasukkan dua unsur yang berlawanan menjadi satu kesatuan. Kontradiktif bisa berasal dari manapun. Baik audio, visual, bunyi, alat, maupun lirik.
Contoh simpel: coba bikin arransemen rock 4 bar, full distorsi yang garang, lalu masukkan melodi suling. Telinga normal cenderung terkejut. Ini hanya contoh. Masih banyak ide yang lain. Unsur kontradiktifnya adalah karakter gitar "distorsi" dan suling (berlawanan).
Dalam hal lain, misalnya; cewek berjilbab gitaris rock. "Berjilbab" dan "rock" adalah unsur kontradiktif. Jika hanya "cewek gitaris rock" saja, itu mainstream alias biasa, tidak unik.
3) Uji Validitas
Saya menulis tips ini juga dalam upaya eksperimen (Eksperimen menulis tips kwkwkw). Tapi saya kira tidak ada salahnya bro, mari uji kebenaran teori di atas dengan daya eksperimen kita masing-masing. I Love Musik Indonesia!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar